Komentar
Turnamen ini digelar mulai tanggal 12 Juni hingga 1 Juli 2025 dengan melibatkan 15 tim sepak bola dari berbagai daerah. Ketua panitia, Muhammad Ihsan, dalam laporannya menyebutkan bahwa turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga upaya membangun solidaritas, sportivitas, dan penyaluran bakat generasi muda.
Adapun total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp30 juta, dengan rincian Juara 1 (Rp12 juta), Juara 2 (Rp7 juta), Juara 3 bersama (Rp4 juta), serta masing-masing Rp1 juta untuk Top Score, Best Player, dan Team Fair Play.
Dalam sambutannya, Bupati Suwardi memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan Karang Taruna Al-Mubaraqah atas inisiatif menyelenggarakan turnamen ini. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Kapolres Soppeng dan seluruh jajaran kepolisian yang telah memprakarsai kegiatan positif ini dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara.
“Sepak bola bukan hanya olahraga, tapi juga budaya dan wadah untuk mempererat persaudaraan. Kita harap dari turnamen ini lahir bibit-bibit atlet berprestasi yang mampu membawa nama baik Soppeng ke level nasional bahkan internasional,” ujar Suwardi.
Bupati juga menekankan pentingnya sportivitas dalam pertandingan dan menjadikan turnamen ini sebagai momentum memperkuat sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan unsur kepolisian. Ia berharap seluruh peserta dapat menjaga sikap profesional dan menjunjung tinggi fair play sepanjang turnamen.
Suasana pembukaan semakin meriah dengan pertandingan eksebisi antara tim Forkopimda dan kepala SKPD. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Forkopimda dengan skor 2-0. Menariknya, gol pembuka dicetak langsung oleh Bupati Soppeng, disusul gol kedua oleh Kepala Rutan Watansoppeng.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Soppeng, Anggota Forkopimda, Kepala Rutan, Pj Sekretaris Daerah, para Kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa, serta ratusan peserta turnamen, pelatih, dan ofisial yang tampak antusias mengikuti pembukaan.
Turnamen Bhayangkara Cup III ini diharapkan tidak hanya memunculkan atlet berprestasi, tapi juga menjadi sarana memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat. Dengan dukungan berbagai pihak, Soppeng terus membuktikan komitmennya terhadap pengembangan olahraga yang sehat dan inklusif. (Nal)