Perang Marketing dalam Posisi Gerai Alfamart dan Indomaret -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

#

Iklan Halaman Posting

Perang Marketing dalam Posisi Gerai Alfamart dan Indomaret



Rivalitas Indomaret dan Alfamart yang sudah berjalan selama tiga dekade itu selalu menarik untuk dibahas kedua pelopor minimarket modern itu, tidak hanya mampu bertahan dan terus bertumbuh ditengah terpaan berbagai krisis namun juga keberadaannya yang hampir selalu bersebelahan kerap kali mengundang tanda tanya besar di mata banyak orang keduanya seperti pasangan sejoli yang tidak bisa dipisahkan selalu menempel. Dimanapun mereka berada namun dibalik itu ternyata Anda strategi persaingan yang banyak orang tidak tahu apa sih strateginya dan bagaimana itu mempengaruhi dinamika persaingan antar keduanya dan Apa pelajaran penting yang bisa kita petik.

Indomaret dan Alfamart merupakan pelopor minimarket modern di Indonesia Indomaret berdiri pada tahun 1988 dan dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama bagian dari usaha Salim Group sementara. Alfamart berdiri satu tahun kemudian pada 1989 didirikan yang oleh Joko Susanto dan dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya keduanya adalah konglomerat terkenal di tanah air sebelum Indomaret dan Alfamart lahir, masyarakat membeli bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari di toko kelontong atau warung toko atau warung yang kini disebut dengan ritel atau toko tradisional ini seringkali tidak nyaman. Tidak engkap produknya dan harganya juga tidak standar kondisi, itulah yang di deskripsi oleh kehadiran Indomaret dan Alfamart

kedua toko modern ini menghadirkan pengalaman belanja yang sama sekali berbeda keduanya menyajikan tokoh yang menarik yang nyaman bersih menjual produk dengan kemasan yang rapi dan harga sadap serta pelayanan yang ramah. Konsep toko modern yang nyaman namun tetap dekat dengan masyarakat ini dikenal dengan istilah convenience Store sekarang ini, sulit sekali untuk kita melewati ruas-ruas jalan di negeri ini tanpa melihat kedua minimarket ini menghiasi pemandangan selama tiga puluh tahun. 

Indomaret dan Alfamart menggunakan model bisnis franchise untuk mengakselerasi pertumbuhan dan ekspansi jumlah gerai-gerai tokonya jumlah gerai Indomaret pada Maret 22 ini mencapai 19898 sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 42 pusat distribusi, Indomaret yang menyediakan lebih dari 5000 jenis produk. Sementara Alfamart jumlah gerainya di tahun 2020 lalu sebanyak 14971, kemudian bertambah lebih dari 1000 graydle 2021 dan rencananya akan tambah lagi lebih dari 1000 gerai di 2023 ini. 

Berdasarkan nilai penjualan Indomaret memiliki nilai penjualan tertinggi mencapai 5,9 serius Dollar atau 8407 Triliun Rupiah pada 2020. Alfamart menyusul dengan nilai penjualan sebesar 52,5 Milyar Dollar atau 79 Triliun Rupiah. Ada yang menarik dari kedua mini market ini walaupun keduanya selalu penuh persaingan namun gerai keduanya seringkali terlihat mesra berdampingan di ruas-ruas jalan kota, wajar jika banyak orang bertanya-tanya Kenapa begitu? Apa alasan di balik keputusan posisi gerai yang hampir selalu bersebelahan itu?

Fenomena dua gerai yang bersaing namun memiliki posisi yang berdekatan bahkan bersebelahan sebenarnya tidak hanya terjadi pada Indomaret dan Alfamart. McDonald's dan Burger King juga sering berdekatan demikian juga pom bensin satu dengan yang lainnya, kalau di Amerika lokasi gerai supermarket target dan Walmart juga hampir selalu bersebelahan. Kenapa begitu? Apa yang melandasi Keputusan itu? 

Ada dua hal, pertama ini ada kaitannya dengan hukum hotelling slow, hukum hotelling adalah sebuah pengamatan di bidang ekonomi dimana di banyak kasar adalah hal yang rasional bagi produsen untuk membuat produk mereka semirip mungkin dengan pesaing. 

Pengamatan ini dilakukan oleh ahli statistik matematika bernama health hotelling dari Amerika hasil, pengamatannya itu ia tuangkan dalam artikel berjudul stabilitas dalam persaingan di jurnal ekonomi pada tahun 1929. Hukum hotelling ini merupakan kebalikan dari diferensiasi produk itu, sebabnya hukum hotelling kerap kali disebut sebagai prinsip diferensiasi minimum. Bagaimana hukum hotelling menjelaskan fenomena Indomaret dan Alfamart yang lokasinya hampir selalu bersebelahan?

Jika anda ingin membuka gerai toko di sebuah ruas jalan maka bebas saja anda ingin posisikan toko itu dimana karena jika memang apa yang Anda jual menarik dan dibutuhkan pelanggan maka mereka akan datang dengan sendirinya. Namun, tentu saja akan lebih bijak jika anda membuka toko di posisi setengah dari panjang ruas jalan tersebut. Tujuannya adalah untuk meminimalisir jarak yang harus ditempuh oleh pelanggan ketika mereka pergi ke toko Anda. Lalu bagaimana kalau seandainya ada dua toko? Katakanlah anda dan pesaing Anda memutuskan untuk membuka gerai toko di ruas jalan yang sama di posisi mana anda dan pesaing Anda sebaiknya memposisikan toko? Ya, tentu saja setiap pemilik toko berharap untuk mendapatkan pangsa pasar yang terbesar apalagi jika barang yang dijual di kedua tokoh itu sama dengan harga jual yang juga sama, maka pelanggan pasti akan memilih tokoh yang paling dekat dengan posisinya dengan begitu posisi atau lokasi Toko, bukan barang yang dijual yang justru menjadi penentu keberhasilan bisnis toko. 

Maka dari itu sebenarnya akan menguntungkan bagi kedua belah pihak jika mereka membuka toko pada posisi yang berdekatan tepatnya posisinya itu seperempat dari masing-masing ujung jalan. Jadi misalnya kalau jalan itu membentang dari timur ke barat maka toko membuka gerai di seperempat jalan dari arah timur dan toko lain membuka gerai lainnya pada seperempat jalan dari arah barat, dengan begitu maka masing-masing toko akan memiliki pangsa pasarnya sendiri sendiri. Pelanggan akan diuntungkan karena jarak tempuh ke toko terdekat paling pendek, ini bagian menariknya hukum hotelling memprediksi bahwa pada akhirnya kedua tokoh tadi akan memilih posisi yang berdekatan bahkan berdempetan pada posisi persis ditengah panjang ruas jalan.

Kenapa bisa? Hal itu terjadi karena masing-masing toko akan berupaya untuk memperluas pangsa pasarnya dengan cara mengambil pangsa pasar dari toko pesaingnya. Toko yang ada di timur ingin memperluas pangsa pasarnya di barat, maka ia menggeser tokonya kearah barat. Sementara toko yang ada di barat ingin memperluas pangsa pasarnya di timur, maka ia menggeser tokonya kearah Timur. Jika toko B tidak menggeser posisinya ke timur sementara toko A bergerak ke barat, maka toko B akan terambil pangsa pasarnya. Lalu kita yang sama berjualan seperti toko A, maka posisi yang paling aman untuk toko B adalah membuka gerainya bersebelahan pas di tengah-tengah panjang ruas jalan Itulah kenapa gerai Indomaret dan Alfamart hampir selalu posisinya bersebelahan.

Mungkin anda berpikir bisa saja di sepanjang ruas jalan itu jumlah penduduk dan kemampuan daya belinya tidak seragam, ada bagian jalan padat penduduknya dan lebih tebal dompetnya, dengan begitu memposisikan lokasi gerai tepat ditengah panjang ruas jalan tidak selalu menjadi pilihan yang tepat. Harusnya kan gerai takkan pas di tengah-tengah bagian jalan yang pasarnya paling menjanjikan. Cara berpikir itu hampir sama dengan alasan kedua, Kenapa bisa Indomaret dan Alfamart hampir selalu posisinya berdekatan begini.

Ketika sebuah pemegang hak franchise atau franchise sebutannya dari Indomaret atau Alfamart ingin membuka gerai di sebuah ruas jalan mereka melakukan riset pasar terlebih dahulu, tujuannya untuk mencari posisi lokasi gerai yang paling strategis yang punya paling banyak penduduk dan dompetnya paling tebal tadi. Setelah riset dan pengembangan panjang, maka mereka pun menetapkan sebuah posisi di ruas jalan tersebut, franchise yg lain dari merek yang sama tidak boleh membuka gerai yang sama di dekat lokasi tersebut, tujuannya supaya gerai dari mereka yang sama tidak saling bersaing berebut pelanggan. Tapi itu tidak berlaku untuk franchise dari merek pesaingnya. 

Ketika Si pesaing ingin membuka gerai di jalan yang sama dia punya dua pilihan, melakukan riset pasar seperti yang dilakukan oleh si pemilik gerai yang sudah hadir lebih dulu di jalan itu atau posisikan saja gerainya di sebelah gerai yang sudah ada lebih dulu tadi. Jika Si pesaing melakukan riset, kemungkinan besarnya akan mendapatkan hasil yang sama juga, jadi untuk apa susah payah melakukan riset, maka posisikan saja gerainya di samping pesaing yang sudah ada. Tidak keluar biaya, tidak pakai ribet. 


Hukum hotelling kau hai menggunakan hasil riset perusahaan lain sebagai rujukan untuk mengambil keputusan terkait lokasi usaha ternyata sudah biasa dilakukan, misalnya kalau anda ingin buka cabang toko di kota lain yang anda tidak familiar dengan kondisi penduduknya. Dimana sebaiknya anda memilih lokasi toko? Gampang, lihat saja dimana letak ATM BCA di kota itu dan posisikan toko anda di dekat ATM itu. BCA sudah melakukan riset pasar, untuk apa juga Anda harus mengulanginya lagi. Dibeberapa negara para pengusaha menggunakan gerai Starbucks atau McDonald's sebagai rujukan, kedua perusahaan itu terkenal dengan kemampuannya menetapkan lokasi bisnis yang paling tepat dan ada keuntungan lain yang diperoleh si pesaing ketika ia membuka gerai di sebelah gerai yang sudah ada lebih dulu. 

Hubungannya adalah si pesaing tidak perlu susah payah membangun pasar dan permintaan di lokasi tersebut pemilik gerai yang sudah ada sebelumnya telah melakukannya jauh hari sebelum si pesaing masuk kemudian masyarakat di sekitar lokasi sudah diedukasi untuk berbelanja di lokasi tersebut. Pesaing tinggal menikmati hasil yang sudah terbentuk itu.


Sekarang masalahnya adalah kalau posisi Indomaret dan Alfamart selalu bersebelahan, bagaimana dinamika persaingan mereka dalam merebut pelanggan tanpa adanya insentif yang diberikan untuk pelanggan? Maka peluang mereka akan 50:50, faktor kedekatan lokasi Alfamart dan Indomart ini adalah praktik bisnis yang diakui kerap bikin pusing para petinggi perusahaan. Liputan 6 di tahun 2014 menyajikan artikel yang mengutip Yusuf selaku marketing director PT. Indomarco Prismatama, pada saat itu ia menilai Alfamart sengaja meniru strategi bisnis Indomaret, dia mengatakan kita sudah mulai berdiri dari 90an. 

Berjalannya waktu, mulai 2000-an gerai Mereka belajar dari kita, sebagian karyawan kita masuk ke mereka. Targetnya mereka sama, kita sudah survei tempat lalu mereka curi start begitu, katanya kalau dibilang mengganggu ya pasti namun positifnya kita berlomba-lomba untuk sama-sama memberikan pelayanan pada konsumen, kata beliau meneruskan lokasi yang bersebelahan itu memaksa Indomaret dan Alfamart untuk melakukan strategi dan aksi diferensiasi yang bisa membuatnya lebih bernilai dimata pelanggan. 

Harapannya dengan begitu pelanggan akan memilih belanja di gerainya dibandingkan digerai pesaing yang ada disebelahnya, namun menariknya hukum hotelling berlaku lagi diferensiasi yang diupayakan oleh kedua gerai yang bersaing itu ternyata mudah memudar atau tidaknya pereduksi hingga minimum. Sebagai contoh ketika Indomaret hadir dengan konsep kopigraph and Go dengan menghadirkan gerai point coffee di beberapa cabang untuk mengikuti perkembangan tren minum kopi di masyarakat Indonesia, Alfamart merespon dengan menawarkan kopi beanspot di gerai-gerainya. 

Ketika Indomaret meluncurkan klikindomaret, sebuah layanan one stop shopping online, Alfamart meluncurkan Alfamart layanan online shopping miliknya diferensiasi yang diupayakan Indomaret jadi tereduksi secara signifikan dengan berjalannya waktu keduanya akhirnya jadi sama saja 11:12. Namun demikian bukan berarti Alfamart selalu jadi pengekor dari sisi teknologi. 

Sepertinya Alfamart maju satu langkah dengan memunculkan Alfa main yang dikembangkan bersama Wirgo. Alfa main adalah sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan siapa saja untuk menjadi owner Alfamart virtual Store hanya dengan menggunakan smartphone mereka, teknologi ini juga memudahkan pelanggan untuk dapat berbelanja dengan bantuan my teeth reality. 

Kira-kira Indomaret juga akan mengikuti langkah ini atau tidak? Ada satu hal lagi yang menarik, menurut saya baik Indomaret atau Alfamart menawarkan promosi diskon produk secara rutin untuk mengikat pelanggan berbelanja di gerainya dan menariknya adalah walaupun mereka bersaing dengan strategi promosi yang kerapkali sama tetapi mereka tidak pernah memberikan diskon yang sama akan suatu produk yang sama di waktu yang sama. 

Contohnya ketika produk biskuit diskon di Indomaret, maka sangat jarang akan didiskon di Alfamart pada waktu yang bersamaan. Perilaku ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan ini tidak sedang berkompetisi, tetapi mereka sedang melakukan market quality on dan Rich sharing, dengan begitu mereka tidak terjebak pada perang harga yang pada akhirnya bisa merugikan kedua belah pihak.


Ternyata ada yang tidak kerap disampaikan para pebisnis ritel yaitu location, masih relevan hingga hari ini apalagi jika bisnis Anda offline retailer dan yang dijual barang-barang yang bersifat komunitas, artinya barang yang Anda jual sama saja dengan barang yang dijual oleh pesaing anda. Maka, diferensiasi yang paling kuat yang bisa anda lakukan adalah memilih lokasi gerai. Carilah lokasi yang paling ramai yang posisinya paling dekat dengan pelanggan anda, dalam dunia ritel online hal yang sama berlaku. 

Para pedagang kerap kali lebih memilih berjualan di online marketplace dibandingkan membuat toko online sendiri, kenapa? Karena di marketplace pengunjungnya sudah ada banyak lagi. Kalau buat toko online sendiri, Anda harus berusaha keras untuk menarik calon pelanggan mengunjungi toko online anda itu namun tentu saja semakin besar sebuah online marketplace, maka semakin banyak pula pedagang yang jualan di sana, toko anda akan tenggelam diantara ratusan pilihan toko yang menjual barang yang sama. 

Lalu hal yang harus anda lakukan, anda harus memastikan bahwa toko anda itu muncul di jalan utama yang paling ramai dalam sebuah website atau aplikasi jalan utama itu adalah halaman Home atau beranda dari sebuah online marketplace. Caranya bagaimana? Macam-macam, bisa dengan membayar kepemilikan aplikasi supaya ditampilkan di depan atau itu program promo yang ada di marketplace atau jika dimungkinkan secara organik melakukan serangkaian aktivitas online yang memicu algoritma aplikasi untuk menampilkan toko anda di halaman muka. Kalau produk yang Anda jual itu unik artinya tidak ada tokoh lain yang menjual produk yang sama, maka tidak terlalu penting karena dengan yang berminat membeli produk Anda itu pasti akan mengejar produk itu dimanapun toko anda berada. 

Tapi kalau anda menjual produk komoditas maka selalu ingat location, location and location, tapi apa harus berdekatan begitu lokasinya sama toko pesaingnya. Menurut Anda, hukum hotelling itu benar memberikan manfaat atau Apakah anda punya teori lain tentang Kenapa Indomart dan Alfamart lokasinya hampir selalu bersebelahan. kalau punya Tuliskan teori anda itu di kolom komentar di bawah postingan ini.